Sejarah Hari Valentine sendiri terdiri dari banyak versi bahkan sampai
saat ini tidak ada versi yang benar-benar pasti mengenai sejarah Hari
Valentine ini, berikut selengkapnya,,,
Sejarah Hari Valentine Versi 1
Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari
dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan
kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan
Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan
berpakaian kulit kambing. Sebagai bagian dari ritual penyucian, para
pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada sang dewa dan
kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota
Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa
pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara
sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan
dan bisa melahirkan dengan mudah.
Sejarah Hari Valentine Versi 2
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama
Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci)
yang berbeda:
seorang pastur di Romal
seorang uskup Interamna (modern Terni)
seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Keterkaitan antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis
tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun
hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo
Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja menetapkan
hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada
tanggal 15 Februari.
Sejarah Hari Valentine Versi 3
Kisah Valentinius
Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia
hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang
terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi
memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya
bergabung di dalamya.
Namun sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat
dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan
kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera
memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati
bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan.
Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal.
Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu
menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara
rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya
peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan
dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Sampai pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu
pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St.
Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis
hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh
orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung
aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di
jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah
putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk
mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali.
Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St.
Valentine telah melakukan hal yang benar.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14
Februari, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk
gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan Dengan Cinta dari
Valentinemu.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. Kini setiap tanggal 14
Februari orang di berbagai belahan dunia merayakannya sebagai hari kasih
sayang. Orang-orang yang merayakan hari itu mengingat St. Valentine
sebagai pejuang cinta, sementara kaisar Claudius dikenang sebagai
seseorang yang berusaha mengenyahkan cinta.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar
Ketentuan komentar:
- Baik dan Sopan.
- Komentar harus sesuai dengan isi postingan.
- No Spam, No Junk, No Rubbish, No Porn.
- Mudah Dimengerti.
Dimohon juga untuk Meng-Kritik atau kasih Saran buat Blog ini
Terima Kasih